Dalam proses pendidikan, tidak terlepas dari kata belajar mengajar. Keduanya merupakan komponen utama dalam pendidikan. Belajar merupakan suatu proses yang menghasilkan perubahan. Menurut Ngalim Purwanto (1995: 85) mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang buruk.
Suatu proses pembelajarantiak luput dari kata mengajar, guru sebagai tenaga pendidik memfasilitasi serta memberi pengetatahuan terhadap peserta didik. Menurut Abu Ahmad (1997: 39) pembelajaran adalah suatu proses penanaman pengetahuan sebanyak-banyaknya dalam peserta didik.
Agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik, maka hendaknya guru memberikan materi pelajaran secara bervarasi, dapat menggunakan media/alat peraga sebagai alat bantu dalam mengajar serta menggunakan metode yang tepat. Menurut Abu Ahmadi dkk, (1997: 52) metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang digunakan oleh seorang guru atau instruktur.
Kata ‘media’ berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk dari kata ‘medium’ yang secara harfiah berarti ‘perantara atau pengantar’. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Djamarah (1997: 136). Sedangkan menurut Hamalik (1989: 124) media pendidikan adalah cara atau proses yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan yang berlangsung dalam proses pendidikan.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran cukup penting. Hal ini dapat membantu para siswa dalam mengembangkan imajinasi dan daya pikir serta kreatifitasnya. Informasi yang disampaikan guru akan diterima langsung oleh siswa langsung oleh siswa melalui sel saraf dan dibawa ke otak. Dari situlah siswa mulai bergerak dengan cara menanyakan sesuatu yang dipahami, sehingga proses komunikasi dalam pembelajaran mulai efektif.
Menurut Team IKIP Surabaya (1989: 83) alat-alat peraga sebagai pembantu dalam mengajar efektif dalam garis besarnya memiliki faedah atau nilai-nilai berikut:
1. Menambah kegiatan belajar siswa;
2. Mengemas waktu belajar (ekonomis);
3. Menambah keadaan permanen dari hari belajar;
4. Menambah anak-anak ketinggalan dalam pelajarannya;
5. Memberikan alasan yang sewajarnya untuk belajar dengan membangkitkan minat, motivasi membaca dengan sendiri dan turut serta dalam keaktifan-keaktifan di kelas.
Media pendidikan merupakan alat bantu yang digunakan dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara siswa dengan guru. Adapun yang termasuk ke dalam media pendidikan yaitu gambar-gambar, diagram yang berhubungan dengan pembelajaran IPA.
Guru sebagai tenaga pendidik hendaknya mampu memilih media yang tepat dalam proses pengajaran. Pengatahuan dan pemahaman yang cukup dalam memilih media, yang sesuai materi pelajaran akan menciptakan komunikasi yang seimbang antara siswa dengan guru. Pengetahuan tersebut menurut Oemar Hamalik (1985: 16), dikutip Anawir dan Usman (2002: 18), yaitu:
1. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan tujuan pendidikan mengajar;
2. Media berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan;
3. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar;
4. Hubungan antara metode mengajar dengan media pendidikan;
5. Nilai dan manfaat media pendidikan;
6. Memilih dan menggunakan media pendidikan;
7. Mengetahui berbagai jenis alat dan tehnik media pendidikan;
8. Mengetahui penggunaan media pendidikan dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan;
9. Melakukan usaha-usaha inovasi dalam media pendidikan;
Media sebagai alat bantu dalam mengajar, peranannya cukup penting apabila guru memanfaatkannya dalam proses pembelajaran. Akan timbul berbagai pertanyaan mengenai manfaat media. Yaitu media apa yang dimanfaatkan oleh guru?, kapan, dimana dan bagaimana media itu dimanfaatkan?.
Encyclopia of Educational Research dalam Hamalik (1994: 15) merincikan manfaat media pendidikan, sebagai berikut:
1. Meletakan dasar-dasar yang konkrit dan berfikir; oleh karena itu mengurangi verbalisme;
2. Memperbesar perhatian siswa;
3. Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap;
4. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa;
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu terutama melalui gambar hidup;
6. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa;
7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar (Azhar Arsyad (2005: 25).
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tidak mesti menggunakan media yang mahal, tetapai bagaimana guru itu pandai memanfaatkan media yang sederhana dan sudah tersedia di sekolah.
Media yang kita kenal dewasa ini sudah banyak macamnya, mulai dari jenis, daya liput dan bahan serta cara pembuatannya. Menurut Djamarah (1997: 140) membagi mecam-macam media, antara lain:
1. Dilihat dari jenisnya, dibagi dalam:
a. Media auditif;
b. Media visual;
c. Media audio visual;
2. Dilihat dari daya liputnya, dibagi dalam:
a. Media dengan daya liput luas dan serentak;
b. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat;
c. Media untuk pengajaran individual;
3. Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi dalam:
a. Media sederhana
b. Media kompleks
Menurut Oemar Hamalik (1985: 63) ada 4 klasifikasi mengajar pengajaran, yaitu:
1. Alat-alat visual yang dapat dilihat;
2. Alat-alat bersifat auditif atau hanya dapat didengar;
3. Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar;
4. Dramatisasi, bermain peran, ssiodrama, sandiwara, boneka dan sebagainya.
Sehubungan dengan klasifikasi media, Asnawir dan Usman (2002: 29) membagi jenis media pengajaran kepada:
1. Media asli dan tiruan;
2. Media bentuk papan;
3. Media bagan dan grafis;
4. Media proyeksi;
5. Media dengar (audio)
6. Media cetak atau printed materials
Dari beberapa pendapat di atas, secara garis besar terbagi menjadi 3 bagian, yaitu media audio, media visual dan media audio – visual.
B. Macam-macam Media Pendidikan
Bagian ini akan menguraikan mengenai mecam-macam media yang umumnya didengar dan dilihat oleh masyarakat. Media-media tersebut meliputi:
1. MEDIA AUDIO
Media audio merupakan alat bantu yang digunakan dengan hanya bisa mendengar saja. Media ini membantu para siswa agar dapat berfikir dengan baik, menumbuhkan daya ingat serta mempertajam pendengaran.
Dalam proses pembelajaran, media tersebut diajarkan ke siswa berupa pesan. Pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal. Sehingga proses pembelajaran dapat terprogram dengan baik.
Media ini merupakan bentuk pembelajaran yang murah dan terjangkau. Materi yang disapaikan disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Audio dapat memberikan pesan yang menarik dan memotivasi siswa.
Di samping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak, materi audio dapat digunakan untuk:
1) Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah didengar;
2) Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi;
3) Menjadikan modal yang akan ditirukan oleh siswa
4) Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai pokok bahasan. Azhar Arsyad (2005: 149).
Untuk lebih dapat memotivasi siswa, seyogyanya dibuat program yang lebih menarik dari segi bahasa. Program audio menjadi lebih indah karena dapat menimbulkan daya fantasi pada para siswa. Program ini akan lebih efektif apabila bunyi dan suaranya dapat merangsang para siswa untuk dapat menggunakan daya imajinasinya. Sehingga ia dapat memvisualkan pesan-pesan yang kitam sampaikan. Jenis media audio dapat dikelompokkan antara lain radio, alat perekam pita magnetik dan laboratorium kelas.
A) RADIO
Radio merupakan alat elektronik yang digunakan untuk mendengar berita secara aktual, mengetahui informasi serta peristiwa-peristiwa penting dan baru.
B) ALAT PEREKAM PITA MAGNETIK
Alat ini digunakan untuk merekam suara. Dalam proses pembelajaran, alat ini lebih efektif karena dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan keinginan. Pesan dan isi pelajaran yang telah terekam dimaksudkan untuk merangsang perasaan, perhatian dan kemauan sebagai upaya mendukung terjadinya proses belajar. Alat ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Menurut Sadiman (2003: 53).
Kelebihan dari alat ini antara lain:
a. Mempunyai fungsi ganda yang efektif;
b. Pita perekam dapat diputar berulang-ulang;
c. Rekaman dapat dihapus secara otomatis;
d. Dapat menyajikan kegiatan-kegiatan/hal-hal di luar sekolah;
e. Program kaset bisa menambah kegiatan lain.
Kelamahan alat ini yaitu:
a. Daya jangkaunya terbatas;
b. Dari segi biaya pengadaannya bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal.
C) LABORATORIUM BAHASA
Alat ini digunakan untuk melatih siswa mendengarkan dan berbicara dengan bahasa asing. Penggunaan alat ini yaitu, siswa duduk sendiri-sendiri pada bilik yang dilengkapi dengan headphon.
Setiap siswa berbeda-beda dalam menangkap suatu materi pelajaran atau pembelajaran. Ada yang menggunakan musik, suasana yang ramai dan sepi. Hal tersebut tergantung kepada kondisi dari para siswa masing-masing.
Penggunaan media audio memberikan kesan yang menarik bagi kebanyakan siswa. Segala jenis bunyi, nada, irama, musik biasanya diciptakan untuk diingat. Seorang auditorial dapat dicirikan sebagai berikut:
a. Perhatiannya mudah terpecah;
b. Berbicara dengan pola berirama;
c. Belajar dengan cara mendengar, menggerakan bibir/bersuara saat membaca;
d. Berdialog secara internal dan eksternal. Bobbi de Porter, dkk. (2001: 85).
2. Media Visual atau Grafis
Media ini digunakan dalam proses pembelajaran hanya melibatkan indra penglihatan. Melalui media ini seseorang akan tahu yang sebenarnya. Misalnya siswa tahu akan kucing, setelah diberi gambar maka akan tahu bahwa kucing memiliki empat mata, ekornya panjang serta hewan yang lucu.
Dalam proses pembelajaran media ini sangat dibutuhkan oleh para siswa, keberadaannya akan membantu mempercepat proses pemahaman dan memperkuat ingatan. Sehingga tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan materi pelajaran, seperti yang dikatakan Azhar Arsyad (2005: 91) bahwa visual dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Sementara itu Sudjana dan Riva’i (1989: 57) memperkenalkan dua macam konsep pemikiran yang masih dipakai, yaitu, Pertama; pentingnya pengelompokan jenis-jenis alat bantu visual yang dipakai dalam kegiatan instruksional. Kedua, perlunya pengilustrasian bahan-bahan ke dalam kurikulum sehingga penggunaannya tidak terpisahkan.
Berkaitan dengan media visual, setiap media mempunyai fungsi dan tujuan masing-masing. Menurut Sadiman (2003: 28) secara khusus grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghias fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan. Sedangkan menurut Sudjana dan Riva’i (1989: 57) alat bantu visual bertujuan untuk:
1) Memperkenalkan, membentuk, memperkaya serta memperjelas pengertian atau konsep yang abstrak kepada siswa;
2) Mengembangkan sikap-sikap yang dikehendaki;
3) Mendorong kegiatan siswa lebih lanjut;
Media visual mempunyai jenis yang bermacam-macam, diantaranya:
A. BAGAN
Bagan adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya secara diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan perkembangan ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang (Asnawir dan Usman, 2002: 33).
B. GRAFIK
Grafik merupakan gambar sederhana yang penggunaanya mengandung sejumlah ide, objek, simbol dan keterangan-keterangan serta memiliki fungsi untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, sesuai dengan objek yang diamati.
C. DIAGRAM
Diagram merupakan susunan garis-garis yang saling berhubungan. Berfungsi untuk memperjelas hubungan yang ada antar komponen yang terkait atau sifat-sifat proses yang ada didalamnya.
D. POSTER
Poster merupakan gabungan antar gambar dan tulisan untuk menarik masyarakat agar berminat terhadap poster tersebut. Pesan yang disampaikan melalui gambar dan tulisan hendaknya dibuat dekoratif dan kalimat yang menarik serta singkat dan jelas.
E. KARIKATUR DAN KARTUN
Karikatur dan kartun merupakan garis yang dicoret dengan spontan yang menekankan kepada hal-hal yang dianggap penting, bedanya dengan poster dan karikatur terletak pada karikatur kadang-kadang lebih menggigit dan kritis. Asnawir dan Usman (2002: 47)
Terdapat media visual lain yaitu media visual dua dimensi. Media ini menyajikan rangsangan-rangsangan visual dan penggunaanya memerlukan aliran listrik. Perbedaan yang jelas di antara keduanya yaitu bila pada media visual dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan pada media proyeksi. Pesan tersebut harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran, terlebih dahulu (Sadiman, 2003: 56). Adapun jenis dari media visual dua dimensi antara lain:
1) OVERHEAD PROYEKTOR (OHP)
Media ini alat untuk memproyeksikan obyek menggunakan bahan transparan. Alat ini dirancang sedemikian rupa sehngga dalam memproyeksikan dapat melewati atas kepala. Menurut Sudarwan Danim (1995: 22) penggunaan transparan tidak jauh berbeda dengan penggunaan papan tulis, perbedaannya jika papan tulis membutuhkan waktu yang cukup lama dan mesti menggambar terlebih dahulu.
Sebagai sarana pembelajaran, OHP memiliki kelebihan dan kekurangan, diantaranya:
a) Kelebihan
- Dapat menyajikan proeses dalam urutan sistematis;
- Hanya memerlukan peralatan proyeksi yang sederhana;
- Program penyajian dapat dikontrol oleh pemakai;
- Persipan cepat dan mudah, tidak memerlukan ruangan yang gelap;
- Memungkinkan pencatatan selama penyajian;
- Sangat sesuai untuk kelompok belajar yang relatif besar;
- Dapat dipakai berbagai teknik penyajian.
b) Kelemahannya
- Memerlukan keterampilan dan peralatan khusus untuk teknik penyajian yang istimewa;
- Susunan urutan mudah kacau;
- Penyimpangan merupakan masalah (Miarso, 1986: 60).
Untuk membangkitkan semangat siswa, tulisan atau gambar seharusnya menggunakan variasi warna yang mencook sehingga proses pembelajaran lebih mengesankan.
2) BINGKAI FILM
Bingkai film adalah media komunikasi yang menggunakan satu seri gambar diam dalam film positif yang disajikan dengan memproyeksikan satu persatu secara berurutan dengan pesan-pesan audio melalui rekaman pada pita suatu atau kaset. (Pawit, 1990: 106).
Kelebihan dari alat, yaitu:
- Hanya memerlukan pemotretan dengan kamera 35 mm;
- Pengembangan mounting cukup diserahkan ke laboratorium;
- Mudah direvisi dan di update;
- Mudah disimpan dan diatur kembali untuk keperluan lain;
- Dapat digabungkan dengan rekaman narasi untuk meningkatkan efektivitas.
Kelemahan alat, yaitu:
- Memerlukan keterampilan fotografi;
- Memerlukan peralatan khusus untuk pengambilan close-up dan meng-kopi;
- Sering terbalik atau tertukar urutannya. (Miarso, dkk. 1986: 58)
Media visual dua dimensi selain tersebut di atas, terdapat jenis lainnya yaitu bingkai film rangkai. Proyektor opaque, atchitoscope, microprojection dengan microfilm.
Penggunaan alat bantu visual dalam proses pembelajaran akan memperkenalkan, memperkaya, membentuk serta memperjelas makna-makna yang tidak dipahami siswa, mengembangkan sikap keingintahuan serta mendorong kegiatan siswa lebih lanjut.
Seorang yang telah belajar dengan media visual memiliki modalitas yaitu mengakases citra visual yang diciptakan maupun diingat. Warna, hubungan, ruang, potret mental dan gambar menonjol dalam modalitas ini. Seorang yang berkarakter visual mempunyai ciri, yaitu:
a. Teratur; memperhatikan segala sesuatu, menjaga penampilan.
b. Mengingat dengan gambar; lebih suka membaca daripada membacakan.
c. Membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh dengan menangkap detail, mengingat apa yang dilihat. (Bobbi de Potter, 2004: 85).
3) MEDIA AUDIO VISUAL
Penggunaan media audio visual dalam kegiatan belajar mengajar melibatkan indera pendengaran dan penglihatan. Menurut Arsyad (2005: 30) pengajaran melalui audio-visual adalah produksi dan penggunakan materi yang penyerapannya melalui pendengaran dan pandangan serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa.
Pemahaman yang dipakai melalui audio-visual merupakan cara yang tepat digunakan di kelas, karena penggunaannya media ini memecahkan aspek verbalisme pada diri siswa. Contohnya pada awal pembelajaran, siswa diterangkan mengenaui invertebrata, setelah itu guru memperlihatkan gambar cacing, ubur-ubur, bekicot dan lainnya. Selanjutnya akan dipertontonkan film mengenai materi tersebut dan akhirnya siswa menjadi paham.
Adapun beberapa jenis audio-visual, yaitu:
1) Televisi
Televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara audio-visual dengan disertai unsur gerak.
Sehubungan dengan televisi, Sudarwan Danim (1995: 20) mengemukakan bahwa televisi adalah alat elektronik yang berfungsi menyebarkan gambar dan diikuti oleh suara tertentu.
Televisi merupakan alat yang banyak dimiliki oleh setiap keluarga. Selain harganya terjangkau keberadaannya dapat menghibur masyarakat luas. Sedankan televisi pendidikan dianggap barang mewah, karenanya sulit dijangkau. Hal ini disebabkan karena biaya untuk memproduksi suatu televisi pendidikan mahal.
Sebagai media pendidikan, televisi mempunyai kelebihan dan kekurangan, yaitu:
a. Kelebihan:
- Merupakan medium yang menarik, modern dan selalu siap diterima oleh anak-anak karena mereka mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah.
- Hampir setiap mata pelajaran dapat ditampilkan di televisi.
- Dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam hal belajar.
b. Kelemahan:
- Harganya relatif murah
- Sifat komunikasinya hanya satu arah
- Program di luar kontrol guru (Sadiman, 2003: 73).
2) Video
Video merupakan suatu alat yang dihubungkan dengan televisi. Cara kerja alat ini yaitu dengan memasukan Compack Disk (CD) ke dalam Video Compack Disk (VCD). Compack Disk merupakan suatu benda yang berbentuk bulat seperti piringan yang tengahnya berlubang serta tipis.
Alat ini juga bisa disebut audio, jika dihubungkan dengan tape recorder, karena hanya suara yang ditampilkan. Kelebihan dan kekurangan dari alat ini yaitu:
a. Kelebihan:
- Memiliki semua kemampuan yang dimiliki media audio-video visual maupun film.
- Dapat merangkum beberapa jenis media dalam satu program.
- Dapat digunakan berbagai efek dan teknik yang tidak dipunyai oleh media lain.
- Dapat menghadirkan nara sumber yang sukar dan langka.
- Penggunaannya tidak menggunakan ruangan gelap.
b.Kelemahan:
- Tidak berdri sendiri melainkan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan produk video.
- Harus memenuhi persyaratan teknis produksi
- Memerlukan peralatan kompleks dan mahal (Miarso, dkk., 1986: 62).
SUMBER MATERI
Kumpulan Skripsi Online Full Content
Tidak ada komentar:
Posting Komentar