STRATEGI PEMBELAJARAN GURU YANG MENARIK
dan MENANTANG BAGI SISWA DALAM SUATU
PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS
Upaya –upaya untuk membudayakan pola learning pada tingkat satuan pendidikan hendaknya haruslah dimulai sejak dini yakni pada tingkat satuan pendidikan sekolah dasar. Adapun langkah –langkah yang harus kita tempuh sebagai suatu persiapan pembelajaran yang matang,sehingga nantinya dalam pelaksanaannya memudahkan guru memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran, diantaranya adalah :
1. Menguasai materi pelajaran,tugas atau latihan-latihan yang akan diberikan kepada siswa dipersiapkan
2. Menyusun dan mempersiapkan Rencana Pembelajaran
3. Menggunakan metode yang tepat,sehingga anak mampu menemukan, menyimpulkan,bahkan mampu untuk mengkomunikasikan kepada orang lain.
Dengan demikian guru telah membangun strategi pembelajaran yang mengarah kepada siswa mengkonstruksi pengetahuan bukan menerima pengetahuan.
Berikut strategi yang harus dilakukan guru agar tercipta kondisi belajar yang diharapkan :
a Guru memancing siswa berbicara gunakan brain storming. Untuk ini guru harus menguasai teknik bertanya dan memamfaatkan jawaban siswa untuk mengarahkan siswa pada kesimpulan mereka. Brain storming bisa juga dipakai dalam membangun pengetahuan awal siswa ( back ground knowladge ) pada tahap appersepsi.
b Cara lain untuk memancing siswa untuk mau berbuat,guru membuatkan tasks (tugas-tugas ) untuk siswa yang mengarah kepada tercapainya penguasaan pokok bahasan atau konsep atau tema yang dijadikan dasar untuk mengukur kompetensi siswa,yang dikerjakan oleh siswa dalam kelompok ,pasangan,maupun individu.
c Diskusikan hasil kerja mereka dengan cara setiap kelompok ,pasangan atau individu melaporkan temuannya dan meminta kelompok lain menyempurnakan temuan tersebut sesuai pengalaman belajar mereka sebelumnya.
d Atas bimbingan guru pada akhir pembelajaran ,siswa menyimpulkan konsep yang diajarkan.
e Untuk membimbing siswa yang efektif dalam proses pembelajaran adalah melalui pertanyaan-pertanyaan ( quistionings ) yang diberikan guru baik pertanyaan yang menuntun ( proming question ) dan pertanyaan yang menggali ( probing question ). Nurhadi ( 2002 ; 14 ) menegaskan “ hampir pada semua aktivitas belajar,questioning dapat diterapkan antara siswa dengan guru ,antara siswa dengan siswa ,siswa dengan orang lain yang didatangkan ke kelas. Aktifitas bertanya ditemukan ketika sisiwa berdiskusi .kerja dalam kelompok,ketika menemukan kesulitan ,ketika mengamati dsb.
f Pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa akan tumbuh dan berkembang semakin dalam dan kuat apabila diuji dengan pengalaman baru. Nurhadi ( 2002 : 12 ),baik melalui asimilasi maupun akomodasi. Asimilasi maksudnya struktur pengetahuan baru dibuat atau dibangun atas dasar struktur pengetahuan yang sudah ada. Akomodasi maksudnya struktur pengetahuan –pengetahuan yang sudah ada dimodifikasi untuk menampung dan menyesuaikan dengan hadirnya pengalaman baru.
g Bagaimanapun guru punya kelemahan dalam melaksanakan proses pembelajaran maka untuk memberi umpan balik perlu ada “ team teaching “ yang akan memberi feed back setelah proses pembelajaran berlangsung.
h Proses pembelajaran akan lebih semarak jika guru memiliki sense of humor sebab tidak ada orang yang bisa belajar dalam kondisi tertekan,terancam dan rasa takut. Hal inilah yang mendorong anak akan kreatif dan inovatif sehingga pembelajaran akan menjadi menyenangkan dan penuh gerakan –gerakan keilmuan .
Sense of humor ini dapat dimiliki oleh seorang guru dengan cara melatih diri dengan memulainya dari sikap guru yang bersifat peramah bukan pemarah.
Zaenal Aqib ( 2003 :126 ) menyatakan “ seorang guru haruslah pleasani lokk ( sedap dipandang ) ini berarti seorang guru tidak harus tampandan cantik, perasaan sedap dipandang ini akan membawa pengaruh positif terhadap perasaan siswa ,misalnya mereka akan merasa betah berada didalam kelas,walaupun pelajaran guru tersebut telah usai”.
i Moedjiarto menambahkan “ keberhasilan siswa sangat erat dengan penampilan guru dalam mengelola proses belajar mengajar didepan kelas. Oleh karena itu hubungan antara guru dan siswa harus akrab,bersahabat dan tidak menakutkan.
4. Untuk lebih oftimalnya kita memperoleh hasil belajar dari suatu proses pembelajaran maka aktifitas belajar itu sendiri melibatkan pikiran dan perasaan siswa. Jika tidak,maka proses tersebut pada hakekatnya bukan belajar.
Untuk itu penggunaan metode dan media yang bervariasi dapat melibatkan pikiran dan perasaan siswa lebih optimal. Media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyatukan pesan
( message ),merangsang pikiran, perasaan,perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar yang optimal.
Zaenal Aqib ( 2003 ; 59 ) mengangkat pendapat Edgar Dale yang memandang bahwa nilai media dalam pengajaran diklasifikasikan berdasarkan nilai pengalaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar